cara orang Medan masuk surga

Sedikit cerita di sela-sela kesibukanku saat di kantor. Karena cerita ini adalah fiksi, jadi jika ada persamaan nama, tempat atau peristiwa, itu hanyalah kebetulan aja. 😀

Seperti biasa saat nungguin nginstall notebook, aku diajak ngobrol ma yang punya notebook. Karena beliau lebih tua dari aku dan punya jabatan struktural plus aku yang masih ‘anak kemaren sore’, maka aku layanin aja obrolan beliau. Sampai saat dimana cerita mengarah ke ibadah, beliau yang notabene berasal dari Medan punya cerita tentang bagaimana caranya agar bisa masuk surga.

Diceritakan bahwa terdapat 2 cara agar bisa masuk surga, yaitu pertama kita harus bener-bener taat ma agama, dan yang kedua orang yang bener-bener jahat dan tidak taat ma agama.  Kata beliau kalau bejat, bejat aja sekalian jangan setengah-setengah. Lho? Kok bisa pak, orang bejat bisa masuk surga? Tanyaku sok memperhatikan cerita, padahal aku dah mengira pasti jawabannya nyeleneh or jayus. Tapi karena beliau begitu bersemangat bercerita, ga enak juga kalo dicuekin, kasian soalnya bentar lagi mo pensiun, hehehe. Iya, kalo bejat, bejat sekalian. Jadi begini, saat di akhirat nanti sudah jelas orang yang taat ma agama langsung masuk surga, tetapi ada cerita menarik di depan gerbang neraka. Satu per satu orang yang bejatnya setengah-setengah ditendang oleh sang malaikat, dan langsung masuk neraka. “Diesh!! Diesh!!”, sound fx keluar dari mulut beliau sambil memperagakan orang menendang. Naah, tibalah saatnya orang yang benar-benar bejat menghadap sang malaikat. Karena malaikat tahu bahwa orang tersebut benar-benar bejat, sang malaikat sangat marah dan emosinya meluap-luap. Sang malaikat mengambil ancang-ancang untuk menendang orang tersebut. Semua kekuatan dipusatkan pada kakinya, dan berlari sekencang-kencangnya. Orang yang paling bejat tersebut langsung terbang begitu ditendang oleh sang malaikat. Saking kuatnya kekuatan tendangan malaikat tadi, tembok neraka sampai jebol dan dia malah masuk ke surga. Beliau langsung ketawa dan aku pun juga tertawa namun setengah hati, karena guyonannya agak basi.

Yah, itulah sekelumit ceritaku biar bisa beradaptasi di kantor yang baru. Now back to coding..